Planet Marikh dan bulan sudah ditanda oleh NASA untuk tujuan eksplorasi manusia di masa hadapan, tetapi tidak menutup kemungkinan akan melakukan penelitian ke planet lain, seperti Venus.
Pengkaji di NASA telah mengusulkan pesawat angkasa seperti steampunk yang hampir tidak memiliki berat dan akan bertandang di atmosfera Venus. Operasi yang dinamakan High Altitude Operational Concept Venus (HAVOC) ini akan membolehkan angkasawan mempelajari planet Venus pada tahap lanjut dalam masa lebih singkat, daripada yang diperlukan untuk menyelesaikan misi di Marikh.
Menurut pakar ilmuwan yang merancang HAVOC, planet Venus lebih mudah diakses daripada Marikh. Dengan saiz dan massa yang hampir mirip dengan bumi, Venus diharapkan dapat menjadi tempat tinggal manusia di masa akan datang.
“Atmosfera Venus adalah salah satu lokasi yang lebih ramah di luar angkasa,” kata misi NASA Langley dan ketua pasukan HAVOC, Chris Jones.
Memetik dari laman NBC News, HAVOC akan berada di atas sulfur awan sekitar 30 mil di atas permukaan, di mana tekanan atmosfera sepadan dengan bumi. Jurutera NASA percaya, hal itu dapat berevolusi menjadi koloni udara di masa depan dan suatu hari manusia dapat hidup di atmosfera venus.
Seorang ahli astrobiologi di Institut Sains Planet di Tucson, David Grinspoon, mengatakan mungkin organisma hidup masih ada di ruang atmosfera ringan di Venus yang akan dikunjungi HAVOC. Kimia di sana sangat keras, tapi mikroba di bumi dapat bertoleransi dengan keadaan sulfur yang tinggi. Bagi Ginspoon, HAVOC menawarkan visi bukan hanya eksplorasi ruang angkasa manusia yang luas tapi juga penemuan-penemuan yang menakjubkan yang mungkin menanti umat manusia di planet kejiranan.
